Uncategorized
No Comments

Sabrina Gita Salsabella | 13 Mei 2025

Jepara Green Generation bersama Kodim 0719/Jepara menyelenggaran Kegiatan Non Fisik TMMD Reg Ke-124 “Penyuluhan dan Pembekalan Pembuatan Kompos Limbah Dapur Ibu PKK” yang dilaksanakan di Desa Kecapi, Jepara pada Senin (12/05/2025).

Penyuluhan ini diikuti oleh 47 warga Desa Kecapi yang tergabung dalam Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Dalam penyuluhan ini juga dihadiri Petinggi Desa Kecapi, Babinsa, dan Kamtibnas. Kegiatan dimulai dengan pembukaan dan dilanjut penyampaian materi dari Jepara Green Generation. Materi yang disampaikan mengenai penglolaan sampah khususnya sampah organik rumah tangga, pembuatan kompos, serta tips dalam mengompos.

Selain penyuluhan, para Ibu PKK juga dibekali dengan praktik pembuatan kompos yang dipandu oleh Purwadi alumni Kompos Muda 2 Bukit Asri Rt 02 Rw 07. Antusiasme dari peserta terlihat dari respom peserta saat mendengarkan materi dan interaksi tanya jawab yang dipandu oleh alumni Kompos Muda 2 tersebut. Dengan praktik dan penjelasan sample bahan-bahan kompos yang dibawa, menjadikan praktik menjadi lebih nyata dan mudah dipahami.

Acara diakhiri dengan pembagian angket oleh Jepara Green Generation sebagai indikator tindak lanjut penyuluhan dan pembekalan kali ini. Terdapat empat pertanyaan mengenai pemahaman dalam mengelola sampah dan ketertarikan pengomposan mandiri. Hasilnya, pengelolaan sampah yang selama ini telah dilakukan oleh Ibu-Ibu PKK Desa Kecapi masih belum maksimal. Sebagian besar pengeolaan sampah yang dilakukan adalah, dibakar dan dibuang. Namun, sebagian lagi sudah mengelola sampah dengan bijak, seperti membuat lubang untuk sampah, dipilah-pilah sebelum membuang, dan pengalokasian sampah organik pada ternak. Dengan kata lain, kesadaran lingkungan dalam mengelola sampah Ibu PKK Desa Kecapi sudah tinggi, hanya saja butuh arahan yang lebih kompleks,
“Saya penyuka bunga, mulai dari sampah rumah itu sudah saya pilah-pilah terlebih dahulu, mulai dari sampah basah dan kering itu sudah saya pilah. Cuman untuk proses mengomposnya saya itu belum pernah, sehingga masih perlu bimbingan,” ungkap Siti Mardiah salah seorang anggota PKK Desa Kecapi.
Data angket menunjukkan 17% peserta pernah megompos. Sebesar 26,19% Ibu-Ibu PKK tertarik dalam mengompos dan mau mengeluarkan biaya ratusan ribu untuk mengompos mandiri. Karena penyuluhan ini bertujuan untuk mengompos mandiri. Dalam angket juga dapat diketahui minat Ibu-Ibu berpartisispasi dalam program mengompos di daerah cukup tinggi yakni sebesar 64,29%. Sisanya tidak tertarik bergabung sebesar 33,33% dan ragu-ragu sebesar 2,38%. Penilaian ketertarikan lain juga dilihat dari antusias Ibu Pkk bergabung dalam Whatsapp Grup. Whatsapp Grup ini sebagai media komunikasi prihal komposter. Meskipun belum tertarik membuat kompos, mereka tetap tertarik mempelajari kompos.


Dengan adanya penyuluhan dan pembekalan pada pagi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran terhadap pengelolaan limbah, khususnya limbah rumah tangga yang setiap hari terus ada. Sehingga sampah dapat memiliki nalai yang lebih,
“Sudah saatnya sampah yang selama ini dipandang tidak memiliki nilai lebih, dapat dijadikan sesuatu yang bernilai lebih,” ujar Dandim Letkol Arm Khoirul Cahyadi, S.E.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This field is required.

This field is required.